A. PENGERTIAN
Strategi berasal dari bahasa Yunani yaitu “stategos” yang berasal bdari kata “stratos” artinya miliyer dan “ag” yang artinya memimpin. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia strategi yaitu rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai rencana khusus. Sedangkan menurut Agustinus (1996) strategi adalah apa yang harus kita kerjakan sedangkan bagaimana cara kita mengerjakannya disebut taktik. Dari pengertian strategi tersebut dapat kita ketahui bahwa yang dinamakan strategi merupakan suatu susunan rencana untuk mencapai tujuan organisasi.
Strategi berasal dari bahasa Yunani yaitu “stategos” yang berasal bdari kata “stratos” artinya miliyer dan “ag” yang artinya memimpin. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia strategi yaitu rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai rencana khusus. Sedangkan menurut Agustinus (1996) strategi adalah apa yang harus kita kerjakan sedangkan bagaimana cara kita mengerjakannya disebut taktik. Dari pengertian strategi tersebut dapat kita ketahui bahwa yang dinamakan strategi merupakan suatu susunan rencana untuk mencapai tujuan organisasi.
Perencanaan
merupakan titik awal berbagai aktivitas organisasi yang sangat menentukan
keberhasilan organisasi. Perencanaan harus dilakukan oleh perpustakaan untuk
memberikan arah,menjadi standar kerja, memberikan krangka pemersatu, dan
membantu untuk memperkirakan peluang-peluang ( Swastha, 1990 : 34 ). Dengan
perencanaan yang baik, maka seluruh aktivitas organisasi dapat diarahkan menuju
titik tujuan yang jelas. Perpustakaan sebagai organisasi atau lembaga, dalam
pelaksanaan kegiatannya memerlukan perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan,
dan pengendalian. Sedangkan menurut Handoko, 2003
perencanaan adalah pemilihan sekumpulan kegiatan dan pemutusan selanjutnya apa,
kapan, bagaimana dan oleh siapa sekumpulan kegiatan harus dilakukan. Dari
pengertian tersebut dapat kita ambil kesimpulan bahwa perencanaan merupakan
suatu landasan pengambilan keputusan untuk mencapai tujuan dari suatu
organisasi sehingga akhirnya akan berdampak pada keberhasilan.
B.
PERENCANAAN
DI PERPUSTAKAAN
Perpustakaan sebagai lembaga yang selalu berkembang ( library is the growing
organism ) memerlukan perencanaan dalam pengolahan, meliputi bahan
informasi, sumber daya manusia, dana, gedung/ruangan, sistem dan perlengkapan.
Sumber daya manusia merupakan unsur pendukung utama dalam kegiatan organisasi/lembaga.
Maju dan berkembangnya perpustakaan tergantung pada kwalitas sumber daya
manusianya. Kebutuhan sumber daya manusianuntuk perpustakaan perlu direncanakan
dengan mempertimbangkan : jenis kegiatan, kualitas dan kuantitas tenaga,
spesifikasi, pemanfaatan teknologi informasi, dana, tinggkat pendidikan
pemakai.
Demikian pula dalam penyusunan bahan informasi. Perencanaan perlu diperkirakan
terutama sistem yang akan diberlakukan disuatu perpustakaan, misalnya: sistem
pengadaan koleksi, sistem inventaris, sistem katalogisasi, sistem klasifikasi,
sistem sirkulasi dan softwere yang akan dipakai. Perlu pula direncanakan
buku-buku pedoman yang akan digunakan : misalnya, pedoman katalogisasi,
transliterasi, klasifikasi, dll.
Tidak kalah pentingnya perencanaan pangilan dana yang menjadi nafas suatu
perpustakaan. Dana dapat diperoleh melalui keanggotaan, denda jasa foto copy,
jasa penelusuran literatur, jasa terjemahan, kerja sama dengan penerbit,
anggaran rutin dan anggaran proyek/sponsor.
Seluruh kegiatan perpustakaan akan dapat berjalan dengan baik apabila memiliki
perlengkapan yang baik dan memadai. Sarana-prasarana seperti gedung/ruangan,
mebeler, media komunikasi, dan peralatan kantor perlu direncanakan sedini
mungkin. Mengingat begitu pentinggnya perencanaan bagi suatu perpustakaan dlam
penyusunannya diperlukan pengetauan dan pengalaman luas ( sulistyo basuki,
1993:192 )
Pentingnya perencanaan bagi suatu perpustakaan disebabkan karena hal-hal
berikut :
1.
Perencanaan merupakan dasar pelaksanaan aktivitas
Pimpinan perpustakaan tidak akan mampu melaksanakan fungsi manajeman dan
kepemimpinan dengan baik tanpa perencanaan yang sudah ditetapkan. Perencanaan
yang memadai akan memberikan petunjuk kepada pemimpin perpustakaan mengenai
sistem organisasi, prosedur dan kebijakan yang ditempuh, kualifikasi tenaga
yang diperlukan, dan kearah mana tenaga harus menggerakan untuk melakukan
pekerjaan dan tugas-tugas kepustakawanan.
2.
perencanaan merupakan alat pengawasan
Pengawasan sebenarnnya merupakan upaya sistematis untuk menetapkan standar
prestasi sesungguhnya dengan standar yang telah ditetapkan. Dengan adannya
perencanaan aka diketahui adanya penyimpangan langkah yang kemudian dapat
dilakukan pengukuran signifikasi penyimpangan itu. Oleh kerena itu pengawasan
harus didasarkan pada perencanaan. Perencanaan yang baik, jelas, lengkap,
terpadu, akan mampu meningkatkan efektivitas pengawasan.
3. perencanaan
yang profesional akan membawa efektivitas dan efisiensi
Dengan adanya perencanaan, seorang pemimpin perpustakaan berusaha untuk
mencapai tujuan dengan biaya yang paling kecil dan menghasilkan produk (
barang/jasa ) yang lebih besar. Oleh karena itu dalam penyusunan rencana perlu
diantisipasi adanya akibat-akibat yang tidak dikehendaki dan sedapat mungkin
dihindari atau setidaknya di kurangi.
D.
TAHAP
PERENCANAAN
Langkah awal dalam proses perencanaan perpustakaan adalah menetapkan visi, misi,
tujuan, perumusan keadaan sekarang, identifikasi kemudahan dan hambatan,dan
pengembangan perencanaan ( handoko: 1993: 79-80 )
1.
penetapan visi, misi dan tujuan
Keberadaan visi dalam suatu perpustakaan akan berfungsi memperjelas arah
perkembangan perpustakaan dan motivasi seluruh komponen yang mengambil tindakan
kearah yang benar. Dengan visi yang jelas akan membantu koordinasi atas
kegiatan orang-orang yang terkait denga suatu perpustakaan. Visi sebenarnnya
merupakan penetapan tujuan jangka panjang dalam suatu organisasi/lembaga yang
bersifat abstrak, mudah dipahami, memiliki keunggulan dari yang lain,
terbyangkan dan disusun oleh pimpinan bersama anggota lembaga. Adapun misi
adalah merupakan penjabarab dari visi dengan rumusan-rumusan kegiatan yang akan
dilakukan dan hasilnya dapat diukur, dilihat dirasakan mampu dibuktikan karena
bersifat kasat mata. Sedangkan tujuan adalah sasaran yang akan dicapai suatu
perpustakaan dalam jangka pendek dan hasilnya bisa dirasakan. Tujuan yang akan
dicapai perpustakaan haruslah jelas.
2.
perumusan keadaan sekarang
Keadaan perpustakaan sekarang perlu dipahami, baik kekurangan maupun
kelebihannya. Hal itu penting untuk menetapkan langkah-langkah yang akan
dilakukan. Pada tahap ini diperlukan informasi dan data statistik yang akurat
yang diperoleh dengan komunikasi yang baik di perpustakaan itu.
3.
identifikasi kemudahan dan hambatan
Perlu dipahami juga kekuatan apa saja yang dimiliki perpustakaan sebagai modal
untuk melakukan kegiatan. Kekuatan adalah segala elemen yang dapat menjadi
pendorong untuk memajukan suatu perpustakaan. Adapun sesuatu yang dapat
dijadikan kekuatan antara lain berupa modal, koleksi, sumber daya manusia,
partisipasi, anggota dll. Kekurangan yang dapat menjadi hambatan pengembangan
perpustakaanpun perlu diketahui dan diatasi. Elemen yang dianggap sebagai
kekurangan itu antara lain minimnya dana, ruangan yang sempit, minat baca
rendah, atasan yang kurang memperhatikan, koleksi sedikit, dll.
4.
pengembangan perencanaan
Dalam pelaksanaan kegiatan perpustakaan pengembangan prosdur, alat, dana,
maupun tenaga karena berbagai faktor. Oleh karena itu
kemungkinan-kemungkinan ini perlu diidentifikasi sbaik-baiknya agar dalam
pengembangan perencanaan tidak terjadi pemborosan dana dan tenaga atau
terjadinya penyelewengan atas perencanaan semula.
Agar dalam pengembangan perpustakaan dapat dicapai tujuan yang baik,
perencanaan perlu mempertimbangkan sumber daya manusia, bahan informasi, dana,
gedung/ruangan, sistem, dan peralatan dengan tetap memperhatikan manajeman dan
keahlian.
a.
sumber daya manusia
-
jenis kegiata
-
pengadaan tenaga kerja
-
pendidikan dan pelatihan
-
evaluasi jabatan
-
penilaian prestasi kerja
-
promosi pegawai
-
organisasi
-
konsultasi
-
kualitas tenaga kerja
Tinggi rendahhya sumber daya manusia perpustakaan dapat meninggkatkan dan
menurunkan citra perpustakaan di mata masyarakat, oleh karena itu dalam rencana
penyediaan sumber daya manusia pengolah perpustakaan perlu memperhatikan
kualitas dan kuantitasnya.
·
Spesifikasi
Untuk memenuhi kebutuhan tenaga, kiranya perlu dipikirkan keberadaan ahli
khusus sesuai dengan bidang layanan perpustakaan itu
·
pemanfaatan
teknologi informasi
Pengunaan teknologi informasi di perpustakaan mempengaruhi kebutuhan tenaga,
pekerjaan yang tadinnya dikerjakan secara manual yang memerlukan banyak tenaga,
menjadi lebih mudah dan cepat selain itu juga diperkirakan lebih efisien baik
waktu maupun tenaga.
·
dana
Merupakan salah satu hal pendukung yang sangan dibutuhkan dalam suatu
perpustakaan, sebab dana bukan hanya untuk pengadaan terhadap koleksi
perpustakaan saj , tapi dana juga diperuntunkan untuk mengaji para
kariawan,dll.
·
tingkat
pendidikan pemakai
Dalam perencanaan rekrutmen sumber daya manusia perpustakaan perlu
dipertimbangkan tingkat pendidikan pemakai perpustakaan. Semakin tinggi tingkat
pendidikan pemakai maka diperlukan sumber daya manusia yang memiliki latar
pendidikan yang memeadai.
·
penempatan
Penempatan para pegawai baru harus benar-benar disesuaikan dengan jenjang
pendidikan yang disandangnya, keahliannya, dan kemampuan pegawainya, sebab
penempatan tenaga yang salah dapat mengakibatkan manajemen kurang efektif dan
kurang efisien. Agar dapat menyesuaikan diri dengan linkungan mereka, perlu
diperkenalkan dengan pegawai-pegawai lama, para pejabat, fasilitas lembaga, dan
sarana prasarana lembaga.
·
pendidikan,
pelatihan dan pengembangan
Pendidikan dan kepelatihan sebenarnya tidaklah sama meski banyak kesamaannya,
keduannya memang merupakan kegiatan yang ditunjukan untuk meningkatkan dan
mengembangkan sumber daya manusia agar mereka memiliki kecerdasan, pengetahuan,
keahlian, keterampilan, dan kemampuan yang lebih tinggi, pendidikan lebih
menekankan pada penguasaan teori, sedangkan pelatihan cendrung penguasaan
hal-hal yang bersifar praktis/terapan. Pengembangan adalah pembinaan baik dari
segi jiwa, kemampuan, keahlian masyarakat.
·
penentuan
kebutuhan
Perlu diperkirakan secara cermat apakah perlu adannya pengembangan sumber daya
amanusia, baik melalui pendidikan formal maupun non-formal disuatu
perpustakaan. Hal ini bertujuan agar tidak terjadinnya pemborosan.
adalah
proses mendefinisikan tujuan organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan
itu, dan mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi. Perencanaan
merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan
fungsi-fungsi lain—pengorganisasian, pengarahan, dan pengontrolan—tak akan
dapat berjalan.
Rencana
dapat berupa rencana informal atau rencana formal. Rencana informal adalah
rencana yang tidak tertulis dan bukan merupakan tujuan bersama anggota suatu
organisasi. Sedangkan rencana formal adalah rencana tertulis yang harus
dilaksanakan suatu organisasi dalam jangka waktu tertentu. Rencana formal
merupakan rencana bersama anggota korporasi, artinya, setiap anggota harus
mengetahui dan menjalankan rencana itu. Rencana formal dibuat untuk mengurangi
ambiguitas dan menciptakan kesepahaman tentang apa yang harus dilakukan.
B. Ciri-Ciri Perencanaan
Dengan memperhatikan pengertian perencaan sebagaimana
disebutkan terdahulu, maka cirri-ciri perencanaan adalah sebagai berikut:
1. Melihat jauh kedepan, dalam arti bersangkutan dengan
masa depan, termasuk jangka waktunya
2. Adanya tujuan, yang ditetapkan sebelumnya ( tujuan
tertentu ), berupa program kegiatan dan cara-cara pencapaiannya.
3. Penentuan cara-cara pencapaian dengan penetapan:
a. Kebijaksaanaan
b. Strategi
c. Peraturan
d. Standar
e. Organisasi
f. Prosedur dan lain-lain.
4. Adanya perhitungan:
a. Pengunaan sumber-sumber dana
b. Pengunaan sumber-sumber daya .
c. Pengunaan waktu sesuai waktu ketepatan.
d. Usaha-usaha untuk mengatasi masalah-masalah yang
dihadapi.
C. Rencana yang Baik
Suatu rencana dapat dikatan
baik, apabila memenuhi syarat-syarat tertentu sebagaimana di kemukakan Sueparto. M. sebagai berikut
1. Jelas dan dapat dimengerti serta dapat menjawab
pertanyaan:
a. What
b. Which
c. Why
d. When
e. Where
f. Who
2. Pragmatis, yaitu disertai perhitungan-perhitungan
kongkrit berdasarkan asumsi yang logis.
3. Oprasional, ialah dapat dilaksanakan dengan kemapuan
yang ada.
4. Ambisius, tetapi tetap realistis
5. Berlansungnya melalui pentahapan waktu secara
konsisten.
6. Fleksibel dalam arti sewaktu-waktu dapat disesuaikan
dengan situasi dan kondisi yang berubah dari asumsi semula, sedapat-dapatnya
tanpa mengurangi sasaran dan tujuan yang tela di tetapkan.
7. Ada skala prioritas, rencana yang baik sesuai dengan
kemampuan bukan berdasarkan kemauwan.
. Fungsi Perencanaan
Perencanaan yang merupakan titik awal kegiatan akan
menentukan sasaran yang akan dicapai, tindakan yang akan dilakukan, bentuk
organisasi yang tepat , dan orang-orang yang bertanggung jawab atas suatu
kegiatan. Perencanaan yang matang berfungsi untuk:
1. Membantu tercapainya tujuan
Perencanaan perpustakaan harus dapat membantu secara
positif ke arah tercapai tujuan jangka pendek, jangka menengah, maupun jangka
panjang.
a. Perencanaan jangka pendek ( Short Term Planning ).
Jangka waktunya kurang maksimal satu tahun.
Perencanaan jangka pendek tahunan (annual Plan) disebutkan juga perencanaan
oprasional tahunaan. (annual operational planning) contoh: proyek-proyek.
b. Perencanaan jangka menengah (Medium Term Planning)
Perencanaan ini meliputi jangka waktu antara tiga
sampai dengan delapan tahun. di Indonesia umumnya lima tahun. Perencanaan
jangka menengah ini merupakan penjabaran atau uraian perencanaan jangka panjang
walaupun perencanaan jangka menengah ini masi bersifat umum, tetapi sudah
ditampilkan sasaran-sasaran yang diproyeksikan secara kuantitatif.
c. Perencanaan jangka panjang ( Long Term Planning )
Perencanaan ini meliputi jangka waktu sepuluh tahun
keatas. Dalam perencanaan ini belum ditampilkan sasaran-sasaran yang bersifat
kuantitatif , tetapi lebih kepada proyeksi atau perspektif atas keadaan ideal
yang diingginkan dan pencapaian keadaan yang bersifat fundamental.
2. Tercapainya efektifitas dan efisiensi
Efektifitas menunjukan kemapuan seseorang dalam
merumuskan tujuan dan alat yang tepat untuk mencapai tujuan.
G. Proses Perencanaan
Apapun proses perencanaan itu menurut S. P. Siagian dapat dilihat dari tiga
mantra (Dimensi) :
1. Mengetahui sifat-sifat dan cirri-ciri suatu rencana
yang baik.
2. Memandang proses perencanaan sebagai rangkaian
perencaan yang harus di jawab dengan memuaskan.
3. Memandang proses perencanaan sebagai suatu maslah yang
harus dipecahkan secara ilmiah.
Faktor Perencanaan
Dengan merangkaikan hubungan antara suatu rencana yang baik dengan proses perencanaan itu sendiri, maka untuk menyusun suatu rencana yang baik diperlukan beberapa faktor sebagai berikut :
1. Suatu rencana hendaknya disusun oleh tenaga yang benar-benar mengetahui teknik perencanaan.
2. Renaca harus dibuat oleh orang yang mendalami tujuan organisasi.
3. Rencana harus didukung oleh data atau informasi, ide-ide yang relevan.
4. Rencana hendaknya disusun oleh orang yang mengetahui sifat yang hakiki dari pada permasalahan serta mampu melihat kedepan ( forcast )
Suatu rencana yang telah disusun, tentu diharapkan akan memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi kepentingan organisasi. Pada dasarnya perencanaan itu lebih mudah di pahami dari pada digunakan dan dilaksanakan. Beberapa hambatan pengunaan dan pelaksanaan perencanaan mengalami kesukaran datangnya baik dari dalam maupun dari organisasi itu sendiri. Hambatan dari dalam misalnya belum tersedia ahli perencanaan yang propesional, belum jelas tujuan dan cara-cara pecapaian tujuan. Hambatan dari luar misalnya disebabkan terbatasnya dana yang diperlukan, adanya ketentuan-kentuan yang harus dikaitkan dan memerlukan pemikiran, dan pengarah waktu,situasi, kondisi lingkungan. Masalah yang demikian kadang-kadang membuat seorang perencana menjadi kecewa, dan sebenarnya ini tidak perlu terjadi.
Hs. Lasa,Manajemen Perpustakaan. Yogyakarta: Gama Media, 2005.
http://asmi-ati.blogspot.co.id/2013/11/perencanaan-dalam-perpustakaan.html
http://magussudrajat.blogspot.co.id/2010/11/perencanaan-strategis.html
http://magussudrajat.blogspot.co.id/2010/11/perencanaan-strategis.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar